Banyak
orang yang mulai mengangkat alis ketika lawan bicaranya mengatakan “iya, saya
punya pacar tapi LDR, kurang lebih 2 tahun”. Dulu aku juga kayak gitu, heran
aja kok bisa pacaran segitu lamanya tanpa ketemu dan cuma kirim-kiriman pesan
paling banter ya video call. Tapi
setelah menjalani LDR juga itu bukan hal luar bisa, malah biasa banget. LDR
mungkin cocok buat aku, karena aku salah satu tipe orang melankolis, egois dan
pemikir. Jadi kalo pacaran sama yang deket-deket rawan berantem, nah kalo LDR
mau berantem mikir-mikir lagi, apalagi dengan si dia sibuk bisa telpon aja udah
syukur.
Terus apa alasan untuk terus
bertahan? Jawabannya sama dengan yang lainnya jika memilih untuk menjalani
suatu hubungan yaitu keseriusan. Setiap orang memilki arti yang berbeda tentang
keseriusan. Kita memang dari awal menjalin hubungan sudah berkomitmen untuk
serius dan sanggup untuk saling menunggu. Nah, ketika sudah pasti siapa yang
menunggu dan siapa yang ditunggu kenapa harus pergi? Yakinlah jarak bukan
segalanya, waktu akan terus bergulir dan memotong jarak itu. Jadi aku selalu
berfikir positif tentang dia yang jauh disana, aku memilih untuk melalukan
semua hal sebelum aku tidak bisa melakukannya lagi ketika harus bersama dia nanti.
“Selalu percaya pada
pasanganmu, yakinlah jodohmu adalah cerminanmu jika kamu baik maka dia yang
menjadi jodohmu akan baik pula. Maka buang rasa curiga, namun jika dikecewakan
maafkanlah maka akan digantikan dengan yang lebih baik”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar